Jakarta - Turnamen Sepakbola Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Cup 2022 resmi digelar di Gelanggang Olah Raga (GOR) Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (5/08/2022).
Ribuan orang dan 14 tim sepakbola ikut serta dalam memeriahkan event tersebut.
Adapun, dalam kegiatan tersebut tampak dihadiri 5 pilar yakni unsur TNI, Polri, PN Jakbar, Kejari Jakbar dan Pemkot Jakbar.
Kepada awak meda, Umar Abdul Aziz, ketua panitia pelaksana mengatakan, kegiatan tersebut untuk menghibur masyarakat Jakarta Barat, setelah dua setengah tahun dilanda pandemi Covid-19.
"Tentu tujuannya adalah agar masyarakat terhibur dan mulai mengenal arti dunia olahraga, dalam hal ini sebagai generasi penerus supaya lebih suka dalam bermain bola," ujar Umar Abdul Aziz di lokasi acara, Jumat (5/8).
Forkopimko Cup 2022 juga menghadirkan sepakbola selebriti dan nasional sebagai ajang promosi.
Dalam turnamen tersebut diterapkan sistem gugur. Yang artinya, jika menang lanjut ke babak selanjutnya.
"Untuk timnya sendiri dimana sebanyak 14 team sepakbola terdiri dari TNI-POLRI, ASN, Pengadilan, dan Kejaksaan, serta perwakilan PWI Koordinatoriat Jakarta Barat. Namun turnamen ini bermain dengan sistim gugur. Jika pertandingan hari ini mereka main, manakala ada yang kalah sudah dipastikan gugur, dan yang menang melangkah ke babak selanjutnya," kata H. Umar.
Selanjutnya untuk di final, lanjut Umar menjelaskan, panitia menyediakan hadiah untuk juara pertama itu sekitar 25 juta, juara kedua 20 juta, dan ketiga 15 juta.
"Tentunya, ada pemain terbaik dan top score, nantinya kita berikan rewards yang sudah disiapkan," ucapnya.
H. Umar Abdul Aziz, S.Pd, SH., MH yang juga penasehat di Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kodya Jakarta Barat berharap, Pemerintah Kota Jakarta Barat dapat memperhatikan kembali potensi yang ada di wilayahnya khususnya bagi anak-anak remaja yang sekarang memang sulit sekali bermain bola.
"Sekarang bermain bola di Jakarta itu mahal, dan sekarang jangan salahkan jika mereka suka bermain handphone, keluyuran, dan bergaul yang aneh-aneh dikarenakan fasilitasnya tidak ada. Jadi itu bukan salah mereka, coba kalau pemerintah memfasilitasi lapangan sepakbola yang khusus umum tidak dipersulit untuk menggunakannya, saya rasa itu sangatlah mudah untuk menghindarkan para generasi muda yang melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Makanya kami adakan ini agar pemerintah tidak hanya melanjutkan event-event ini saja, nanti tinggal kelurahan, kecamatan, bisa mencari potensi di Jakarta Barat agar bisa mensumbangsih di tingkat nasional," harapnya. (Mw)