Metroaktual news com
SUMEDANG - Bagi siapapun, apalagi seorang pejabat esselon II, hari libur adalah kesempatan emas guna lebih mendekatkan diri, bersantai atau bercengkarama dengan keluarga. Hal ini sebagai salah satu pelepas penat setelah disibukan dengan segala rupa tugas dan pekerjaan yang menumpuk. Belum lagi, pikirannya yang terus dipacu demi menciptakan hal-hal baru yang sekiranya bisa bermanfaat bagi masyarakat yang berada dalam ranah pekerjaannya.
Namun, sepertinya hal tersebut tidak berlaku bagi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Sumedang, H. Agus Wahidin, S.Pd., M.Si. Bukan berarti yang bersangkutan tidak butuh waktu libur atau istirahat. Tapi, rasa tangungjawab dan keinginan kuatnya memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Sumedang khususnya, dan nasional pada umumnya, membuat pria kelahiran Kuningan ini rela kehilangan waktu berharganya bersama keluarga atau kerabat lainnya.
Betapa tidak, hampir setiap hari Sabtu, Agus kerap berkumpul dengan para guru dan praktisi pendidikan lain guna menyelenggarakan seni Lokakarya Guru Penggerak se-Kabupaten Sumedang. Kegiatan ini adalah hasil kerjasama Disdik Sumedang dengan Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat, dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka.
Ditanya melalui pesan WhatsApp, Agus merasa bersukur, berkat kerja keras serta keuletan semua pihak, Guru Penggerak Angakatan ke-5 telah rampung menjalani Lokakarya 1 hingga 7, dan telah ditetapkan menjadi Guru Penggerak.
Selanjutnya, Masih dikatakan Agus, pihaknya sedang menggarap calon Guru Penggerak angkatan 7. Kini, telah memasuki Lokakarya tahap ke- 4.
"Alhamdulillah, sekarang kita telah memasuki garapan calon Penggerak angkatan ke-7 dan telah memasuki lokakarya tahap 4," ujar Agus, Sabtu (8/4/2023).
Seperti telah disinggung, meski pelaksanaannya di gelar hari Sabtu atau hari libur, Agus mengaku, sebagai manusia biasa memang agak terganggu. Kendati begitu, ia rela dan bahkan sangat bahagia bisa selalu hadir bergabung dengan para guru yang menurutnya sangat luar biasa dan penuh semangat menyongsong era perubahan, demi menjadikan dunia pendidikan lebih baik.
"Saya sebagai Kadisdik memang berkewajiban melakukan pembinaan dan memberikan materi lokakarya. Lebih dari itu, tidak pernah absennya saya dalam kegiatan ini semata-mata untuk menjaga dan meningkatkan "passion" saya pribadi sebagai kadisdik dan para guru penggerak sebagai agent of change (agen perubahan)," jelasnya.
"Kemudian, harus saya akui bahwa passion (gairah dan semangat untuk senantiasa mengerjakan sesuatu yang terbaik dan penuh kesungguhan) dalam diri para para guru penggerak dan guru pengajar praktik, begitu luar biasa antusias. Ini jelas membanggakan. Semoga, hal ini berimbas positif terhadap seluruh guru reguler di Kabupaten Sumedang,' pungkas Agus.
(Edy ms).