Kabupaten Asahan| Metroaktualnewscom : DODI ANTONI Ketua DPP LSM Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Anti Korupsi (Gemmako) Kabupaten Asahan bersama Wahyu Fadhil Ramadhan SH Sekretaris dan Freddy Sutra Sinaga Bendahara Unjuk Rasa (Unras) di Kantor Dinas Kesehatan Asahan
terkait kasus penipuan yang dilakukan seorang Oknum ASN Kapustu Bunut Seberang yang bernama Titin Rahmadani dan suaminya Rio Akbar Kusuma diketahui sudah dipenjara namun Titin Rahmadani tidak dipenjara padahal bersekongkol dengan suaminya untuk menipu Roy Eva Marini dan Suko Suwito dengan modus anaknya akan masuk jadi Polisi dengan biaya 263 Juta.
"Padahal Korban Suko dan Eva sudah berbaik hati untuk berbuat perdamaian dalam keputusan, Kalau tidak bisa mengembalikan 263 Juta, Maka kembalikan saja 100 juta. Tapi hal itu tidak di indahkan si Oknum Penipu tersebut", pungkasnya.
Sementara itu dijelaskan pada Senin. (19/06/2023), Dr Nanang Fitra Aulia SP PK mengatakan. Tentang masalah Titin Rahmadani ini, kita memang sudah ada masuk surat kemarin dari Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Asahan yang mana mereka menindaklanjuti surat dari Polres Batubara dimana mereka nya meminta keterangan kepada Dinkes Asahan apakah benar Atasnama Titin Rahmadani salah satu pegawai dinas kesehatan jadi dibatas itu kami sudah menjawab kepada pihak BKD Asahan bahwasanya yang bersangkutan memang salah satu staf dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan.
" Menyangkut tentang tindakan unjuk rasa ini, ini merupakan masukan bagi kami terkait perihal tersebut paling lambat besok kami akan menindaklanjuti dengan memanggil saudari Titin Rahmadani untuk mempertanyakan tentang permasalahan penipuan terhadap warga Kabupaten Batubara untuk bisa masuk Polisi", Cetusnya.
Pantauan awak media dilapangan saat Unjuk Rasa DPP LSM Gemmako Asahan di kantor Dinkes Kabupaten Asahan berjalan lancar tidak ada aksi arogan maupun kericuhan bersitegang karena Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan Dr Nanang Fitra Aulia SP PK menyambut baik dan ramah.(Freddy Sutra Sinaga)