Gawat !! DODI ANTONI Ketum DPP LSM Gemmako Kabupaten Asahan: Wahai Pak Bupati, Suzuya dan PT Graha Itu Siapa..!! Terkait Pasar Malam Dikontrak Sebulan

Agus Sulanto
0



Kabupaten Asahan Metroaktualnewscom :  Sungguh sangat disayangkan bahwa selama ini masyarakat hanya tahu tanah seluas 1 Hektar lebih yang berada di Jalinsum Kota Kisaran atau dikenal Graha adalah tanah Pemerintah namun ditelusuri ternyata tidak dikarenakan adanya perjanjian Owner/Pengusaha Pasar Malam yang bernama Dika, diketahui Dika mengeluarkan uang sebesar 25 juta untuk mengurus segala sesuatu untuk memakai lahan tersebut untuk digunakan mengambil ke untungan ratusan juta dalam waktu sebulan.

Dikonfirmasi Awak Media dan Tim 3 orang pedagang mengatakan pada Senin ,(04/06/2023), Kami disini harus membayar  30 ribu bang perhari.

" Pengutipan dilakukan sekitar pukul 10:00 Wib, kalau mau lebih jelas tanya sama Si Dika dan Ilham bang. Mereka yang mengutip".tutupnya.

Kemudian dikonfirmasi dilokasi Owner/Pengusaha Dika menyampaikan, benar bang saya panita sekaligus penyewa pasar malam ini dan benar mereka bayar 20, 25 dan 30 ribu.

" Dan saya, Asli orang perdagangan jika Abang mau tahu perinciannya berapa saya nyewa. Abang jumpain aja bang Hery karena sama dia semua urusan saya melakukan perjanjian", pungkasnya.

Terpisah, Hery menyebutkan. Memang benar bang. Itu tanah sudah di sewa Sujuya dari PT Graha dan uang 25 juta untuk mengurus segala bentuk administrasi kesana-kesini.

" Pasar malam tersebut digunakan mereka selama sebulan saja, masalah kelengkapan atau tidak itu tanah setahu saya punya Sujuya disewa dari PT Graha", tandasnya.

Lanjut, Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat dan Mahasiswa Anti Korupsi (Gemmako) Kabupaten Asahan Dodi Antoni di dampingi Bendahara Freddy Sutra Sinaga menjelaskan, Gampang sekali ya untuk meraup ke untungan dengan modal 25 juta bisa menghasilkan ratusan juta dalam waktu 30 hari di Tanah yang diduga masih berstatus hantu diketahui pedagang 60 orang kurang lebih harus membayar 30 ribu perhari dan lain stand serta permainan lainnya yang tidak ketahui berapa harus membayar.

" Kita kalikan saja semuanya itu sudah mencapai ratusan juta dan jika ada terjadi hal-hal yang tidak diduga seperti kemarin -kemarin dalam permainan Tong Setan ada beberapa pengunjung menjadi korban dari pengendara Setan Tong yang keluar jalur", ucapnya.

Selanjutnya, Saya berharap kepada Bupati Asahan H Surya BSc agar segera melakukan Pers Release agar terpublikasi ke masyarakat asal usul tanah tersebut. Karena masyarakat mengira bahwa tanah tersebut selama ini hasilnya untuk ke Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Asahan", Cetusnya.
(Freddy Sutra sinaga /Tim)
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)