Metroaktualnews.com || Majalengka, Telah dilaksanakan kongres AWI (Aliansi Wartawan Indonesia) tanggal 15-16 November 2023 di Wisma Atlit Kemayoran Jakarta berakhir ricuh, karena dari 13 peserta DPD sebanyak 8 DPD walk Out menolak keputusan hasil kongres tersebut, ini merupakan peristiwa yang sangat memprihatinkan dan memalukan.(19/11/23)
Untuk mencari dan menelusuri berita yang lebih akurat atas kejadian itu kami awak media langsung menemui Ketua DPD AWI Provinsi Jawa Barat selaku perserta kongres. AWI ke 4.
"Baik saya akan jelaskan semuanya biar tidak terjadi simpang siur dalam pemberitaan", ungkap Aceng Syamsul Hadie S.Sos., MM. Ketua AWI Provinsi Jabar.
"Pertama untuk dipahami dulu, bahwa sah nya kongres AWI harus dihadiri oleh 50 persen plus satu dari jumlah 38 provinsi. Artinya kongres tersebut harus dihadiri oleh minimal 20 DPD/Pengurus Provinsi, itu ketentuannya. Sedang waktu kongres kemarin hanya dihadiri oleh 13 DPD/Pengurus Provinsi, maka jelas kongres ini tidak memenuhi kuorum, artinya kongres ini tidak sah", jelas Aceng Syamsul Hadie.
"Kedua, Menurut AD ART AWI bahwa Penetapan Ketua Umum harus melalui proses pemilihan, yang mempunyai hak memilih adalah DPD/Pengurus Provinsi. Tetapi dalam kenyataan pada proses kongres ini, penetapan ketua umum dan pengurus ditunjuk oleh tim formatur dan terbentuknya tim formaturpun tidak melalui pemilihan formatur tetapi penunjukan/penggiringan.
maka jelas proses pemilihan ketua umum ini tidak sah dan bertentangan dengan AD ART organisasi AWI, sangat wajar kalau beberapa DPD menolak keputusan kepengurusan DPP hasil kongres ini", tambahnya.
"Ketiga, Dari peserta 13 DPD yang hadir sebanyak 8 DPD menolak dan walk Out dari forum kongres, maka hasil keputusan itu tidak ditanda-tangani oleh seluruh peserta kongres. Silahkan lihat datanya", tegas Aceng.
"Maka secara resmi kami DPD AWI Provinsi Jawa Barat menolak hasil keputusan Kongres dan mengajukan untuk secepatnya mengadakan Kongres Luar Biasa", ungkap Aceng Syamsul Hadie.
Disamping menanyakan proses kejadian kongres, awak media menanyakan langsung langkah selanjutnya DPD AWI Jabar, karena yang beredar isu bahwa. DPD AWI Jabar akan keluar dari AWI.
"Ini yang harus dipahami oleh semua pihak, bahwa didalam dunia organisasi yang demokrasi, itu hal biasa ketika terjadi menerima dan menolak hasil keputusan kongres. Bagi yang menolak bukan berarti keluar dari organisasi, itu salah paham.
Kami menolak tapi kami bukan keluar dari AWI, lah besarnya AWI itu oleh kami-kami yang di daerah, bukan oleh pengurus pusat, ya ga mungkin kami keluar, kami yang sudah berjuang membesarkan AWI di daerah dan di Jawa Barat sudah terbentuk 24 DPC DPC, itu aset kami dan karya kami", tegas Aceng Syamsul Hadie sambil menutup obrolan santai ini.
(red)