Metroaktualnews.com ||Lombok Timur – Memasuki musim hujan, Komandan Kodim 1615/Lotim Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro menginstruksikan satuan jajarannya untuk siaga bencana mengantisipasi potensi bencana selama musim hujan.
Hal itu dikatakan Dandim 1615/Lotim seusai mengikuti Apel Gelar Pasukan dalam rangka siaga bencana hidrometeorologi Kabupaten Lombok Timur dengan pimpinan apel Pj. Bupati HM. Juaini Taofik di halaman Kantor Bupati Lombok Timur, Senin (4/11/2023).
Apel gelar pasukan yang diikuti personel TNI Polri, BPBD, Damkar, Satpol PP, Tagana dan OPD terkait juga ditampilkan sarana prasana yang dimiliki oleh BPBD dan Damkar Kabupaten Lombok Timur.
Menurutnya, pihaknya bersama Polres dan BPBD serta instansi terkait akan berkolaborasi untuk mengantisipasi dan menghadapi perubahan cuaca dan iklim yang berpotensi bencana alam seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, puting beliung dan lainnya termasuk destinasi wisata masuk dalam radar pantauan bersama.
“Ini beberapa hal yang menjadi fokus perhatian kita bersama untuk mengantisipasinya, jika harus terjadi maka kita harus berkolaborasi untuk menangani dan menanggulanginya,” terang bayu Sigit.
Mantan Danyonif 742/SWY itu juga menyebutkan dalam waktu dekat, pihaknya akan melaksanakan karya bakti dengan melibatkan instansi terkait di tempat-tempat yang berpotensi terjadi bencana alam terutama daerah yang rawan banjir seperti pasar dan saluran irigasi yang melewati pemukiman penduduk.
Dandim 1615/Lotim juga mengingatkan agar tetap waspada dan berhati-hati saat keluar rumah, perhatikan faktor keamanan dan keselamatan selama berkendaraan karena biasanya pada musim hujan buru-buru dan jalan licin.
Terpisah, Kalak BPBD Kabupaten Lombok Timur Lalu Muliadi mengatakan apel gelar pasukan dilakukan untuk menjaga kesiapsiagaan penanggulangan bencana banjir, angin puting beliung, pohon tumbang dan sebagainya dengan melibatkan semua unsur OPD, BPBD, TNI Polri yang ada di Kabupaten Lombok Timur.
Adapun yang menjadi atensi, menurutnya, ada 8 kecamatan di wilayah Kabupaten Lombok timur yang rawan terjadi bencana alam diantaranya Kecamatan Sambelia, Sembalun, Pohgading, Pringgasela, Jerowaru dan Keruak. Sedangkan yang menjadi atensi khusus BPBD yaitu Desa Gunung Malang dan Padak Guar.
Di Desa Gunung Malang sering terjadi banjir karena luapan air yang berasal dari gunung dan kaki Gunung Rinjani yang tidak bisa ditampung oleh sungai sehingga airnya masuk ke pemukiman penduduk di desa setempat bahkan masuk ke Desa Padak Guar.
Terkait sarana prasarana, diakui Lalu Muliadi, kondisi sarana prasarana sebagian memang kurang baik, tetapi masih bisa digunakan sesuai dengan kondisi di lapangan selain ditentukan oleh personel yang menggunakan. Kedepan ia juga tetap mengajukan pembaruan sarana dan prasarana baik melalui BPBD maupun BNPB langsung dan berharap ada atensi dan perhatian untuk sarana prasarana yang akan mereka gunakan.
( INDRA )