Metro Aktual, Cianjur - Terkait beredarnya pemberitaan di sebuah media online tentang adanya dugaan pengkondisian atau kolektif dana sebesar 500.000 rupiah untuk setiap PKBM yang berada di Korwil Empat (IV), Ketua Koordinator Wilayah IV, Darwis Nurzaman, S.Pd, pihaknya membantah adanya tuduhan tersebut.
Menurutnya, hal itu tidak benar. Adapun yang Ia lakukan hanya memfasilitasi rekan awak media yang menayangkan berita advetorial atau berita positif lembaga - lembaga PKBM.
" Itupun tidak ada unsur paksaan atau tekanan. Dan perlu diketahui juga, bahwasannya saya di bentuk selaku ketua korwil, itu tidak ada honor maupun insentif, hanya sukarela ", tutur Darwis, Kamis (08/02).
Adapun soal dugaan Mark up jumlah siswa, kata Darwis, itu juga tidak benar. Karena polemik yang terjadi di Cianjur, khususnya Cianjur Selatan. Karena banyaknya siswa usia produktif dan motivasi untuk belajarnya juga kurang atau bisa juga di sebut malas. Dan ada juga siswa yang punya hewan ternak atau pengembala kambing, kadang mereka pun datang sambil bawa karung. Selain itu, ada juga siswa yang bekerja di luar kota, namun supaya proses belajarnya tidak tertinggal, maka di lakukan secara daring atau zoom.
Jadi, tingkat kehadiran dalam satu rombel yang seharusnya 40 atau 30 siswa, tapi nyatanya yang hadir hanya ada 10 siswa atau 5 siswa saja.
" Terus di pendidikan non formal ( PNF ) atau kesetaraan paket A,B dan C, teknis pembelajarannya jelas sudah tertera dalam aturan PNF. Yaitu proses pembelajarannya di bagi dalam tiga tahapan. Jadi dalam seratus persen, yang lima puluh persennya, siswa atau wajib belajar ( WB ) dituntut agar belajar mandiri. Selanjutnya yang tiga puluh persennya di tuntut untuk belajar kelompok dan dua puluh persennya di tuntut untuk belajar secara tatap muka ", jelasnya.
Marwan Yusuf