Metroaktual news com
Sebagai aktivis yang sudah lama berkecimpung di kehidupan sosial-budaya dan politik, pengurus Bamus Betawi 1982 ini terjun sebagai calon anggota DPRD DKI, karena merasa terpanggil untuk memperbaiki kinerja lembaga DPRD sebagai wakil rakyat.
“Mohon maaf, ane menilai DPRD kita sangat menurun kualitasnya. Kita melihat beberapa masalah administrasi muncul menjadi polemik akibat fungsi ‘check and balances’ DPRD terhadap kebijakan gubernur sangat lemah,” ujar Wahyudin.
Menurut Wahyudin, DPRD seharusnya mampu memposisikan strategisnya bersama rakyat. Fraksi tidak melulu menjadi kepanjangan tangan partai, tetapi yang pasti adalah kepanjangan tangan rakyat. Menurut Wahyudin, inti demokrasi adalah seluruh proses pengelolaan negara atau daerah harus bersama rakyat.
“Sekali lagi ane mohon maaf, kalau ane jadi wakil rakyat, ane akan berjuang mengembalikan semua proses pengambilan keputusan publik kepada cita-cita kemerdekaan kita yang termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 yakni sebagai bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Dan itu hanya bisa dicapai apabila suara rakyat benar-benar didengar,” tutup Wahyudin
( Red )