Puluhan Hektar Sawah dan Sejumlah Rumah Terendam Banjir, Warga Ancam Demo PT Wika

Agus Sulanto
0


Lebak - Metro Aktual News Com -Warga masyarakat Kampung Buek, Desa Cisangu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten mengaku geram lantaran di wilayah tersebut sering terkena Banjir bahkan dengan ketinggian satu meter. Banjir tersebut diduga ada kaitannya dengan pembangunan Jalan Tol Serang- Panimbang. 

Bukan hanya puluhan Hektar sawah yang terendam, sejumlah rumah warga bahkan ikut terendam banjir.

Suhendar warga Kampung Buek mengatakan bahwa pihaknya bersama warga lainnya merasa dirugikan karena sawah garapannya ikut terendam banjir. 

Kata ia, diperkirakan ada puluhan hektar sawah dan sejumlah rumah yang terendam bajir. 

Suhendar juga mengatakan bahwa air banjir tersebut diduga aliran air dari Warunggunung, Asem kemudian mengalir ke Kampung Buek. Ditambah, kata dia, patut diduga aliran air tersebut terhambat  akibat pembangunan Jalan Tol Serang- Panimbang.

"Jelas kami masyarakat sangat dirugikan karena Sawah kami terendam. Seharusnya padi belum waktunya di ambil akibat terendam kan harus diambil dan diselamatkan. Selain puluhan hektar sawah yang rusak dan terendam, rumah warga juga banyak yang terendam. Terus terang, dari dulu belum pernah separah ini,"kata Suhendar kepada awak media yang tergabung di Forum Wartawan Solid (FWS) di lokasi pesawahan garapannya yang terendam banjir, Sabtu, (20/4/2024).

Suhendar berharap aliran air tersebut dapat kembali seperti semula. Sehingga, kata ia, meskipun air itu merendam sawah, tapi tidak separah saat ini.

"Harapan kami agar aliran air dapat normal kembali dan tidak menimbulkan banjir. Intinya kami meminta agar pihak terkait segera memperbaiki kembali seperti semula dan jangan sampai berdampak banjir,"harapnya.

Senada, Icih warga setempat mengatakan bahwa banjir tersebut terjadi pada Kamis sore kemarin. 

Kata ia, puluhan sawah warga dan rumah yang terendam banjir separah ini semenjak adanya pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang. Karena, kata Icih, sebelum adanya pembangunan Jalan Tol belum pernah terjadi banjir hingga kedalaman satu meter.

"Dulu paling terendam cuman sedikit air doang, gak kaya sekarang air hingga satu meter, dan itu karena mungkin saluran airnya terlalu kecil,"katanya.

Icih berharap adanya penanggulan dari ujung yang mempengaruhi terjadinya banjir.

"Kami intinya ingin dilakukan penganggulan,"katanya.

Lanjut Icih mengatakan bahwa warga Kampung Buek khususnya banyak sekali yang dirugikan akibat banjir tersebut. 

"Perabotan rumah kan pada ancur,  puluhan hektar sawah warga  terendam. Intinya, jika pihak Tol tidak segera memperbaiki kami bersama warga lainnya akan melakukan aksi demontrasi," tandasnya.

Sementara itu, Pemerhati Lingkungan Ade Irawan MoT mengaku siap mengawal keluhan masyarakat Kampung Buek yang terdampak banjir tersebut. 

Ade juga mengaku akan segera melakukan kajian dan akan dikonfirmasikan kepada pemangku kepentingan atau stekholder terkait keluhan masyarakat yang terdampak banjir tersebut.

"Saya akan sampaikan kepada pihak yang bertanggung jawab soal peristiwa ini. Paling terpenting yaitu kepada pihak PT. Wika, karena itu penanggung jawab utama pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang. Saya sebagai masyarakat juga selaku pemerhati kita tidak menolak adanya pembangunan Jalan Tol, namun kita menolak jika tatakelola saluran air yang dilakukan oleh pengelola pembangunan Tol ini buruk sehingga mengakibatkan adanya banjir,"tegas Ade Irawan.(Gun)
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)